Minggu, 13 Februari 2011

Generasi CT Scan

 Perkembangan CT Scan sangat pesat. Dimulai dari generasi I yang hanya memiliki satu detector dan menggunakan berkas Pencil Beam, sampai yang sekarang ini sudah menggunakan Multi Slice Detector (MSCT) dan Dual Source CT (DSCT).

1. Generasi Pertama
  • ·         Perintis   :  EMI, London, 1977
  • ·         X-ray      :  pencil beam
  • ·         Gerakan :  translate – rotate
  • ·         Detektor :  single detector
  • ·         Rotasi    :  180 derajat
  • ·         Waktu    :  4,5 – 5,5 menit / scan slice 
  • ·         Applikasi        :  head scan
Pada generasi pertama prinsip pergerakan tabung menggunakan prinsip yang dinamakan translation-rotation. Dimana pada generasi ini hanya memiliki satu detektor dan untuk menghasilkan satu scanning lengkap memerlukan waktu scanning 135-300s
Gambaran pergerakan tabung dan detektor pada generasi pertama :

 2. Generasi Kedua
Merupakan pengembangan dari generasi ke satu.
·         X-ray      :  narrow fan beam
·         Gerakan :  translate – rotate
·         Detektor :  multi detector ( 3-60)
·         linier array detector
·         Rotasi    :  180 derajat
·         Waktu    :  20 detik - 2 menit / scan slice
·         App        :  head scanner
CT scan generasi kedua masih menggunakan prinsip translation-rotation tapi yang membedakannya dengan generasi pertama pada generasi ini digunakan detektor berjenis series. Pada generasi ini waktu yang diperlukan untuk satu kali scanning paling cepat sebesar 5 – 150s.
Gambaran gerakan tabung dan detector pada alat CT Scan generasi kedua :


  3. Generasi Ketiga
Pengembangan dari generasi kedua.
·         X-ray      :  wide fan beam
·         Gerakan :  rotate – rotate
·         Detektor :  multi detector (10-280) curve array detector
·         Rotasi    :  360 derajat
·         Waktu    :  1,4-14 detik / scan slice
·         App        :  whole body scanner
           Generasi ketiga ini  antara pergerakan tabung dan detektornya menggunakan prinsip rotation. Dimana  bentuk dari detektornya setengah lingkaran. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk satu kali scanning pada generasi ini paling cepat sebesar 0,4 – 10s.
Gambaran gerakan tabung dan detector pada generasi ketiga :



4. Generasi Keempat
Pengembangan dari generasi III
  • ·         X-ray      :  wide fan beam
  • ·         Gerakan :  stationary-rotate system
  • ·         Detektor :  multi detector (424-2400)
  • ·         slip ring detector
  • ·         Rotasi    :  360 derajat
  • ·         Waktu    :  <10 detik / scan slice
  • ·         App        :  whole body scanner
CT Scan generasi ini detektornya berbentuk seperti cincin yang dinamakan  ring. Sehingga hanya tabungnya saja yang berputar 360 derajat dan detektornya statis (diam). Waktu yang diperlukan untuk satu kali scanning selama 1 – 5s
Gambaran pergerakan tabung sinar-x dan detector :
 5. Generasi Kelima (Electron Beam Technique)
Pada Electron Beam Technique tidak menggunakan tabung sinar-x, tapi menggunakan electron gun yang memproduksi pancaran electron berkekuatan 130 KV. Pancaran electron difokuskan olehelectro-magnetic coil menuju fokal spot pada ring tungsten. Proses penumbukkan electron pada tungsten menghasilkan energy sinar-x.  Sinar-x akan keluar melewati kolimator yang membentuknya menjadi pancaran fan beam.  Kemudian sinar-x akan mengenai obyek dan hasil atenuasinya akan mengenai solid state detector dan selanjutnya prosesnya sama dengan prinsip kerja CT Scan yang lain.  Perbedaannya hanya pada pembangkit sinar-x nya bukan menggunakan tabung sinar-x tetapi menggunakan electron gun.
 6. Generasi Keenam (Spiral / Helical CT)
Akuisisi data dilakukan dengan meja bergerak sementara tabung sinar-x berputar, sehingga gerakan tabung sinar-x membentuk pola spiral terhadap pasien ketika dilakukan akuisisi data.
Pola spiral ini diterapkan pada konfigurasi rancangan CT generasi ketiga dan keempat.
Pengembangan dari generasi III dan IV
·         X-ray      :  wide fan beam
·         Gerakan :  stationary-rotate system
·         Meja bergerak dalam  terowongan gantry selama  scanning (spiral CT)
·         Detektor :  multi detector (424-2400)
·         slip ring detector
·         Rotasi    :  360 derajat
·         Waktu    :  <10 detik / scan slice
·         App        :  whole body scanner (multi slice, 3D, 4D)
             Gambaran pergerakan tabung sinar-x, detector dan meja pasien :

7. Generasi Ketujuh (Multi Array Detector CT / Multi Slice CT)
            Dengan menggunakan multi array detector, maka apabila kolimator dibuka lebih lebar maka akan dapat diperoleh data proyeksi lebih banyak dan juga diperoleh irisan yang lebih tebal sehingga penggunaan energy sinar-x menjadi lebih efisien.

8. Generasi Kedelapan (Dual Source CT)
Dual Source CT (DSCT) menggunakan dua buah tabung sinar-x dan terhubung pada dua buah detector. Masing-masing tabung sinar-x menggunakan tegangan yang berbeda. Yang satu menggunakan tegangan tinggi (biasanya sekitar 140 KV) dan tabung yang lainnya menggunakan tegangan rendah (sekitar 80 KV).  DSCT berguna untuk menentukan jenis bahan atau zat.
Dari perkembangan teknologi CT Scan dapat diperoleh indicator perkembangannya sebagai berikut :
  • ·         Makin compact / ringkas komponennya
  • ·         Makin cepat scanning time nya
  • ·         Makin halus resolusinya
  • ·         Makin banyak slice nya
  • ·         Makin luas dimensinya
  • ·         Makin banyak manfatnya
  • ·         Makin kecil bahayanya.
Referensi : 
1. Siemens, Computed Tomography History and Technology, 2006
2. Kartawiguna, Daniel, Teknik Pesawat Pemindai Tomografi Komputer, 2010
3. Materi Kuliah D4 CT Scan, mata kuliah Teknik Pesawat CT dan Modalitas Imajing.

Bagi teman-teman yang ingin mendapatkan file ini dapat mendownload di : PERKEMBANGAN CT SCAN.PDF


Ilmu Pengetahuan yang bermanfaat adalah salah satu pahala yang tidak terputus.
Semoga ini dapat menjadi pahala yang tidak terputus buat kita semua.

5 komentar:

  1. ehem2 ,,mas eko ,,bertemu lg kita ,,, nice blog ,,please visit www.gado-betawi.blogspot.com ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks ya..
      Ok. Langsung menuju TKP nih.. ^_^

      Hapus
    2. pak, baru ketemu ni saya blog bapak ,, saya furqon pak .....

      ? apa kabar pak .. tolong kasih tau pak bagaimana cara ct thorax sama abdomen yang baik .. furqonhidayat91@yahoo.com makasih banyak pak

      Hapus
    3. Sorry baru sempat balas, kemarin jarang OL karena banyak kerjaan.. hehe.. ^_^

      Kalau CT Thorax dan Abdomen yang baik intinya adalah mampu menampilkan gambaran kelainan dengan jelas. Adapun gambaran yang jelas pada CT Scan tergantung kelainan yang ingin diketahui. Misal untuk mengetahui tumor/Cancer, akan lebih baik menggunakan kontras media intravena, karena kontras media yang tercampur pada darah dapat membedakan antara tumor dengan penyakit lain (misal kista). Karena pada tumor biasanya akan terbentuk peredaran darah baru yang akan memberi "nutrisi" kepada tumor sehingga dapat bertambah besar. Besarnya penyengatan pada area tumor mempengaruhi tingkat keganasannya. Kalau sangat menyengat berarti cenderung ganas karena "nutrisi" yang diberikan oleh darah sangat banyak yang mengakibatkan tumor lebih cepat bertambah besar. Jika nutrisi disana banyak berarti darah yang berada disana juga banyak dan jika darah tersebut diberi kontras media maka gambaran kontras media di area tumor juga banyak/meningkat nilai HU-nya. Jika kontras tidak mampu masuk ke area SOL, kemungkinan itu bukan tumor, biasanya jika berisi cairan kemungkinan besar kista. CMIIW.

      Untuk CT Abdomen biasanya menggunakan kontras media oral dan intravena, terkadang pada beberapa rumah sakit ditambahkan kontras anal (melalui anus). Namun untuk kasus batu pada area abdomen (ginjal, kandung empedu, dll) dan juga kelainan lain yang menghasilkan gambaran putih (hiperdens) sebaiknya tidak menggunakan kontras oral positif, misal berupa barium sulfat, karena dapat mengganggu dalam menganalisa hasil gambaran. Biasanya banyak rumah sakit menggunakan kontras media berupa air putih biasa yang diminum/air minum (air putih akan mampu memberikan perbedaan gambaran kontras berwarna hitam/hipodens seperti halnya kontras media negatif)dan ditambah dengan kontras media intravena untuk mengetahui gambaran lebih jelas.

      Selain itu ketepatan waktu pengambilan gambar pada CT Scan kontras juga sangat mempengaruhi hasil gambaran yang baik. Biasanya beberapa alat CT menggunakan aplikasi yang dapat menyelaraskan waktu Scaning dengan waktu penyengatan kontras media dengan baik sehingga didapat gambaran penyengatan kontras media yang maksimal, misalnya dengan aplikasi CARE Bolus, DynEva (Dynamic Evaluation) dll.

      Sedangkan untuk penatalaksanaan pemeriksaan CT Thorax dan Abdomen yang baik tergantung pada jenis alat CT Scan dan SOP (Standard Operasional Procedures) dari masing-masing Instalasi (rumah sakit). Karena dengan bekerja sesuai SOP, kita dapat bekerja dengan sistematis dan terlindungi dari berbagai masalah, terutama masalah hukum.

      Untuk penatalaksanaan pemeriksaan CT Thorax dan Abdomen insya Allah suatu hari nanti akan saya tampilkan dalam blog ini sebagai acuan, perbandingan ataupun pengetahuan tambahan buat kita semua.
      Dan untuk Furqon, nanti insya Allah akan saya kirim via email.

      Trims.. Semoga dapat membantu.

      Hapus
  2. terima kasih infonya mas, izin copas

    BalasHapus